ISD BAB IV: PEMUDA DAN SOSIALISASI

Minggu, 09 November 2014

Nama          : Winda Setianingsih
NPM           : 2C314267
Kelas          : 1TB03

BAB IV
Pemuda dan Sosialisasi

A.          Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
1.             Pengertian  Pemuda
Pengertian pemuda ialah manusia-manusia generasi muda atau remaja yang masih sangat membutuhkan pembinaan serta pengembangan kearah yang lebih baik lagi, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang sekarang ini telah berlangsung. Pemuda-pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keanekaragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan suatu perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan para generasi muda.
2.             Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia setiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses sosialisasi ini berlangsung sejak anak ada di dunia dan akan berproses hingga dewasa.
3.             Penjelasan Inti Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses seumur hidup untuk mengetahui bagaimana seseorang mempelajari kebiasaan sehari-hari yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat didalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakat yang ada di lingkungannya. Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman, kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung dan diatur secara formal.
·        Sosialisasi Primer
            Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung ketika anak berada di usia 1-5 tahun atau saat anak belum memasuki jenjang sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarganya. Secara bertahap dia mulaidapat membedakan dirinya sendiri dengan orang lain yang ada sekitar keluarganya.
Pada tahap ini, peran orang-orang terdekat dengan anak menjadi sangat penting, dikarenakan seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.

·        Sosialisasi Sekunder
            Sosialisasi sekunder ialah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuk sosialisasi sekunder adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.

4.             Proses Sosialisasi
·                Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dimulai sejak manusia dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak sudah mulai meniru walaupun tidak sempurna.
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
·                Tahap Meniru (Play Stage)
Tahap ini seorang anak semakin sempurna menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini, seorang anak mulai menyadari tentang nama sendiri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai mengetahui tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, di tahap ini sudah terbentuk kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other).
·                Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini sudah berkurang dalam menirukan sesuatu dan digantikan dengan  peran sendiri secara langsung dengan penuh kesadaran. Pemahaman menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Seseorang mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks sehingga individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami serta  mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
·                Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang sudah dianggap dewasa. Seseorang yang dianggap dewasa telah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara lebih luas lagi. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
5.              Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Mahasiswa ialah sekelompok pelajar dengan golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam di pendidikan tinggi disaat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa tersebut yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah entitas sosial yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk memainkan peran aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Peranan Pemuda dalam Masyarakat
Peran pemuda sangat dibutuhkan masyarakat demi kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memiliki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Peran pemuda sangat ditentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat. Sejarah membuktikan, peranan pemuda sangat membawa perubahan. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. Kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.

B.    Pemuda dan Identitas
1.     Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa serta sumber daya insani bagi pembangunan nasional. Generasi muda diharapkan dapat memikul tugas dan tanggung  jawab untuk kelestarian kehidupan bangsa dan negara. Generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani dan rohani maupun sosialnya.

       Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.

        Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
A. Landasan idil (Pancasila)
B. Landasan Konstitusional (UUD 1945)
C. Landasan Strategi (Garis-garis besar haluan negara)
D. Landasan Histories (Sumpah Pemuda dan Proklamasi)
E. Landasan Normatif (Tata Nilai diTengah Masyarakat)

        Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
        Atas dasar kenyataan ini, penataan kehidupan pemuda sangat diperlukan sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa mendatang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa yang akan datang  membutuhkan pula situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipanya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.

2.       Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
        Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, diantaranya:

A.      Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh bangsa ini.

B.      Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secarafungsional.

        Tujuan pembangunan ini akan sangat sulit sekali tercapai jika generasi muda tidak ikut serta dalam pembangunan tersebut. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangan. Sangat sulit mewujudkan pemimpin masa mendatang yang dapat memimpin bangsanya sendiri jika generasi muda saat kini terpisah dari persoalan masyarakat.
3.       Masalah-masalah Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:
·         Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
·         Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
·         Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
·         Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran /setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
·         Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
·         Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
·         Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
·         Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
·         Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.

Dan ada juga masalah lain yaitu:
   Kebutuhan Akan Figur Teladan
Nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka jauh lebih terkesan di kalangan remaja daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang tinggal hanya kata-kata indah.
   Sikap Apatis
Sikap apatis merupakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
   Kecemasan dan Kurangnya Harga Diri
Dikalangan remaja, kata stress atau frustasi semakin umum digunakan. Banyak generasi muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
   Ketidakmampuan untuk Terlibat
Para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Hal itu dikarenakan Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau bahkan dengan uang.
   Perasaan Tidak Berdaya
Teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern yang membuat munculnya perassaan tidak berdaya. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah-tengah  masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
   Pemujaan Akan Pengalaman
Sebagian besar tindakan-tindakan negatif anak muda dengan minumam keras, obat-obatan dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yang keliru tentang pengalaman.
4.       Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah:
• Idealisme dan daya kritis
• Dinamika dan kreativitas
• Keberanian Mengambil Resiko
• Opimis dan kegairahan semangat
• Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
• Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
• Patriotisme dan Nasionalisme
• Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
1.             Tujuan Pokok Sosialisasi
Sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut : 
a.       Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat.
b.      Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
c.       Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d.      Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat.

C.      Perguruan dan Pendidikan
1.       Cara Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Peranan penting yang dimiliki oleh generasi muda yaitu memajukan dan meningkatkan pembangunan. Generasi muda mampu berkarya dan berekspresi dengan bebas, tetapi masih dalam lingkup yang sewajarnya dan tidak menyalahi aturan. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia balita, orang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang dimiliki oleh anak mereka sehingga lahirlah generasi muda yang memiliki potensi sesuai minat masing-masing anak.
Generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka melalui hobi atau kesenangan masing-masing, contohnya jika anak menyukai musik maka ia bisa mengembangkan potensinya dengan membuat sebuah band atau mengikuti kursus bermain musik sehingga potensi anak tersebut redup tanpa ada perkembangan.
Potensi generasi muda juga dapat membangun rasa bangga pada diri sendiri. Keluarga dan negara juga merasa bangga atas potensi yang dimiliki oleh anggota keluarga atau sebagai masyarakat. Tapi bagaimana jika generasi muda saat ini mengisi hari mereka dengan hanya menghabiskan uang orang tua dengan membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan, Sex di luar nikah, penyalahgunaan obat narkotika tak dapat dihindari, mabuk-mabukan (minum-minuman keras), dan masih banyak lagi hal-hal lain yang buruk. Peran orang tua sangat dibutuhkan  disini agar dapat mengarahkan sejak dini kemana arah yang paling tepat dan baik untuk perkembangan anak mereka sehingga generasi muda dapat memiliki potensi yang sangat berguna bagi nusa dan bangsa.
Di negara-negara maju, salah satu di antaranya adalah Amerika Serikat, para mahasiswa sebagai bagian generasi muda, didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk maju dalam berlomba menciptakan suatu ide/gagasan yang harus diwujudkan dalam suatu bentuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka sendiri.
2.       Pengertian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Peran anggota keluarga yaitu pengajaran yang amat mendalam sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
·                Pendidikan dasar
Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
·                Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
·                Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi baik negeri maupu swasta. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu:
1.             Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
2.             Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.

3.             Alasan untuk Berkesempatan Mengenyam Perguruan Tinggi
Pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting karena berbagai alasan, yaitu:
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang masyarakatnya. Hal ini dikarenakan adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada di dalam masyarakat. Kesempatan ini tidak tidak dimiliki oleh generasi muda yang lain pada umumnya. Oleh karena itu, mahasiswa termasuk yang terkemuka di dalam memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara nasional.
Kedua, mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang paling lama mengenyam di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda lainnya yang tidak mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Melalui berbagai mata pelajaran seperti PMP, Sejarah, dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya , sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan generasi muda yang usianya sebaya dengannya yang tidak mengenyam bangku pendidikan hingga perguruan tinggi.

Sumber:


0 komentar:

Posting Komentar

Enjoy my world, guys
Diberdayakan oleh Blogger.