Konservasi Bangunan Kedai Seni Djakarte

Kamis, 02 Agustus 2018


Konservasi Bangunan Kedai Seni Djakarte






Kedai Seni Djakarte dibangun dari kombinasi teknologi lama dan baru dengan dinding pengisi eksternal dan internal dinding pasangan dengan lantai beton bertulang di tanah dan tingkat lantai pertama dan tangga beton tetapi dilapisi marmer. Ada balok beton dan dermaga untuk membantu menjangkau ruang lantai yang luas tetapi struktur atap berbingkai kayu tradisional dan genteng terakota. Eksterior dibuat dan dicat dan memiliki atap yang sangat lebar untuk naungan dan perlindungan cuaca. Tidak ada AC di gedung sehingga ventilasi alami melalui pintu dan jendela yang terbuka diperlukan. Bangunan Kedai Seni Djakarte 2 lantai adalah konstruksi batu bata yang dibuat dengan atap ubin terakota curam dengan atap lebar. Area lantai dasar dari café Djakarte saat ini adalah sekitar 160 m2 dan luas lantai yang sama di lantai atas. Tidak ada ruang luar yang dapat diakses sebagai bagian dari kafe ini. Sebagian dari jalan digunakan sebagai area makan ruang luar bagi pengunjung.


Ada dua ruang utama di lantai dasar masing-masing sekitar 60 m2. Ruang-ruang itu antara lain area makan dan dapur kafe, serta terdapat pula toilet dan ruang penyimpanan. Di lantai pertama adalah dua kamar makan berukuran sama yang menghadap ke jalan. Ini ruang juga digunakan sebagai galeri seni kecil. Bangunan ini tidak menggunakan AC, namun terdapat sebuah kipas ekstraksi exhaust yang besar. Tangga berlapis marmer mengarah dari lantai dasar ke lantai pertama. Pegangan tubular dari perunggu hilang dan langkan besi tempa yang terbuka adalah bahaya. Ada dua toilet di bangunan ini, yaitu lantai dasar di bawah tangga dan lantai 1. Serta terdapat pula mushola di area lantai satu. Bangunan ini tidak memiliki teras dan memiliki jendela agar cahaya dapat masuk ke dalam ruangan.
Pemugaran bangunan Kedai Seni Djakarte baru-baru ini telah mempertahankan keaslian bentuk asli bangunan dan ini memberikan kontribusi untuk interpretasi yang lebih baik dari daerah tersebut. Pandangan ke dan dari fasad utama kompleks di jalan Kali Besar Timur sangat penting, karena ini adalah jalan utama di Kota Tua dan pandangan yang lebih jauh dari seberang kanal pusat memungkinkan ensemble fasad jalan untuk dilihat bersama di konteks dengan situs komersial utama lainnya dan dengan sisa turun dan struktur lainnya. Fasad merupakan bagian dari vista yang sangat penting yang menunjukkan lapisan perubahan jenis dan gaya bangunan dari waktu ke waktu dalam sejarah Kota Tua.


 Pada bagian interior bangunan Kedai Seni Djakarte ini terkesan klasik seperti tempo dulu, terlihat dari penggunaan furniture, material-material yang digunakan serta penataan ruangannya. Sehingga, keaslian bangunan ini masih tetap terjaga dan dapat dirasakan jelas oleh pengunjung.



Saat ini sudah dilakukan revitalisasi bangunan Kedai Seni Djakarte sebagai kafetaria oleh UNESCO. Penanganan pelestarian bangunan Kedai Seni Djakarte dalam upaya konservasi adalah dengan cara Adaptive reuse dimana penggunaan kembali bangunan tua/bersejarah dengan mengubah fungsi awal bangunan dengan menyesuaikan pada keadaan sekarang. Dengan melalui beberapa tahap yaitu; understanding, implementation, dan evaluation. Tahap Understanding dan Implementation dengan cara memahami terlebih dahulu sejarah bangunan, baik estetik bangunan dalam segi elemen bentuk dan material. Sehingga tidak merusak atau mengubah eksistingnya karena dalam melestarikan atau merenovasi bangunan peninggalan tidak boleh mengubah bentuk aslinya karena bangunan tersebut memiliki nilai historis tersendiri. Selain itu juga harus memperhatikan konteks sekitar bangunan.
Bangunan Kedai Seni Djakarte merupakan salah satu peninggalan sejarah yang berada dikawasan Cagar Budaya, sehingga memiliki nilai historis yang cukup tinggi. Bangunan ini termasuk golongan B dengan gaya arsitektur kontemporer. Dalam konservasi arsitektur, untuk jenis bangunan cagar budaya dapat diterapkan Adaptive reuse dimana penggunaan kembali bangunan tua/bersejarah dengan mengubah fungsi awal bangunan dengan menyesuaikan pada keadaan sekarang (untuk fungsinya). Pembaruan bangunan harus dipahami terlebih dahulu sejarah bangunannya sehingga tidak merubah bentuk bangunan. Pembaruan pada bangunan Kedai Seni Djakarte akan cocok apabila menerapkan seni yang berkaitan dengan Jakarta dan sejarahnya, karena sesuai dengan nama café tersebut sehingga dapat menarik perhatian pengunjung dan sekaligus memberi pengetahuan.




Sumber:


Enjoy my world, guys
Diberdayakan oleh Blogger.