ISD BAB VII: Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Minggu, 25 Januari 2015

Nama         : Winda Setianingsih
NPM          : 2C314267
Kelas          : 1TB03

BAB VII
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

A.          Masyarakat Perkotaan
1.            Pengertian Masyarakat 
Pengertian masyarakat banyak yang dapat kita ketahui dari berbagai sumber. Dapat disimpulkan, masyarakat merupakan sekumpulan khalayak yang menjadi suatu kesatuan yang menganut paham dan tujuan yang sama. Pengertian masyarakat menurut beberapa tokoh, diantaranya ;
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai suatu kepentingan yang sama. Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Dalam bahasa Inggris, masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial.

Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia:
·         Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
·         Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. 
·         Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya. 
·         Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut. 

2.            Syarat-syarat Menjadi Masyarakat
Menurut Marion Levy, diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.


3.            Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat dan ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki ciri-ciri yang menonjol, yaitu:
·    Kehidupan keagamaan di perkotaan berkurang daripada di desa.
·    Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sulit untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan paham politik, perbedaan agama dan sebagainya.
·    Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
·    Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
·    Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
·    Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi.
·    Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
·    Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

4.            Tipe Masyarakat
Dilihat dari cara terbentuknya, masyarakat terbagi dalam:
1.      Masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain.
2.      Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam:
·         Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terbentuk dengan sendirinya. Seperti    gerombolan, suku, ysng berhubungan dengan hubungan darah atau keturunan.
·         Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terbentuk  karena adanya kepentingan keduniaan atau kepercayaan. Misalnya koperasi, gereja dan sebagainya.

5.            Unsur Lingkungan Perkotaan
Suatu lingkungan perkotaan seharusnya mengandung 5 unsur yang meliputi:
·    Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma ini menghadapkan:
1.      Dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang.
2.      Memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidupan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan.
·    Karya : unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
·    Marga : unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
·    Suka : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
·    Penyempurna : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

6.            Fungsi Eksternal
Perkotaan memiliki fungsi eksternal yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalam kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun nasional.

B.          Masyarakat Pedesaan
1.             Pengertian Desa
Pengertian desa menurut Sutardjo Kartohadikusuma yaitu, desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintarto, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah  dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Sedangkan menurut Paul h. Landis, desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.

2.             Ciri – ciri Desa
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut:
·      Sistem kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar kekelurgaan (paguyuban).
·      Masyarakat bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat  istiadat.
·      Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bla dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
·      Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
·      Factor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
·      Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

3.             Ciri Masyarakat Desa :
Di dalam masyarakat pedesaan, diantara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di
luar batas-batas wilayahnya, yaitu:
1.    Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
2.    Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-
pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya  sebagai pengisi waktu luang.
3.    Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat
istiadat dan sebagainya.
Masyarakat pedesaan di Indonesia identik dengan istilah ‘gotong-royong’ yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka yang didambakannya. Kerja bakti itu ada dua macam:
1.    Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri (biasanya di istilahkan dari bawah).
2.    Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya tidak dari inisiatif warga itu sendiriberasal dari luar (biasanya berasal dari atas).

4.             Sifat Dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat desa dinilai oleh orang kota sebagai masyarakat damai, harmonis, adem ayem dan tenang. Dan memiliki sifat:
     petani tidak kolot,, tidak bodoh, tidak malas.
     sifat hidup penduduk desa rata-rata luas sawah kurang lebih 0,5 ha.

5.             Gejala Mayarakat Pedesaan
Di dalam masyarakat pedesaan, kita ini mengenal bermacam-macam gejala, yang menyebabkan di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan. Gejala-gejala sosial tersebut antara lain :
     Konflik (pertengkaran), pertengkaran yang terjadi di sini biasanya terjadi karena masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga.
     Kontroversi (pertentangan), petentangan ini sering terjadi diakibatkan perubahan kebudayaan, psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic).
     Kegiatan pada masyarakat pedesaan.

6.             Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia
Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut:
1.    Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
2.    Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk mencapai kedudukannya.
3.    Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
4.    Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali.  Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
5.    Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.

7.             Unsur – unsur Desa
Unsur desa diantaranya :
·      Daerah.
·      Penduduk.
·      Corak kehidupan.
·      Unsur gotong royong.

8.             Fungsi Desa
Fungsi desa diantaranya:
   Fungsi desa dlm hubungannya dengan kota.
   Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.
   Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota).
   Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan.
   Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota.
   Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia.

9.             Perbedaan Masyarakat  Desa dan Kota
Kehidupaan masyarakat desa berbeda dengan masyarakat kota. Perbedaan yang paling mendasar adalah keadaan lingkungan, yang mengakibatkan dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan. Kesan masyarakat kota terhadap masyarakat desa adalah bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, serta mudah tertipu dsb. Kesan seperti ini karena masyarakat kota hanya menilai sepintas saja, tidak tahu, dan kurang banyak pengalaman.
Untuk memahami masyarakata pedesaan dan perkotaan tidak mendefinisikan secara universal dan obyektif. Tetapi harus berpatokan pada ciri-ciri masyarakat. Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah orang, tingal dalam suatu daerah tertentu, ikatan atas dasar unsur-unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya interdepensi, adanya norma-norma dan kebudayaan. Masyarakat pedesaan ditentukan oleh bentuk fisik dan sosialnyya, seperti ada kolektifitas, petani iduvidu, tuan tanah, buruh tani, nelayan dsb. Masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan masing-masing dapat diperlakukan sebagai sistem jaringan hubungan yang kekal dan penting, serta dapat pula dibedakan masyarakat yang bersangkutan dengan masyarakat lain. Jadi perbedaan atau ciri-ciri kedua masyarakat tersebut dapat ditelusuri dalam hal lingkungan umumnya dan orientasi terhadap alam, pekerjaan, ukuran komunitas, kepadatan penduduk, homogenitas-heterogenotas, perbedaan sosisal, mobilitas sosial, interaksi sosial, pengendalian sosial, pola kepemimpinan, ukuran kehidupan, solidaritas sosial, dan nilai atau sistem lainnya.


SUMBER:


0 komentar:

Posting Komentar

Enjoy my world, guys
Diberdayakan oleh Blogger.