Nama : Winda Setianingsih
NPM : 2C314267
Kelas : 1TB03
TUJUAN ILMU BUDAYA
DASAR
A. Masalah Budaya dan Masalah
Kemanusiaan
Mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar atau yang lebih dikenal dengan sebutan IBD merupakan
suatu usaha yang didalam penyajiannya dimaksudkan agar dapat memberikan
pengetahuan-pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar sebagai usaha
untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik dirinya
sendiri maupun yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, bukan
dimaksudkan mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian pengetahuan budaya. Agar
benar-benar mengembangkan budayanya dan mencapai kebudayaannya, tanpa
masyarakat hidup masyarakat tidak dapat menunjukkan sifat-sifat kemanusiaan. Artinya,
terdapat suatu pendapat tentang kebudayaan manusia dengan menganalisis
masalah-masalah sosial kebudayaan manusia yang memberi gambaran kepada kita
bahwasanya manusialah yang mampu berkebudayaan.
B. Tujuan IBD
Dengan
melihat uraian diatas, tujuan mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk
mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan
kebudayaan agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya
mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Ilmu Budaya Dasar memiliki harapan agar
dapat menjangkau tujuan tersebut, yaitu:
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa sebagai
calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing
tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4. Menguasahakan wahana komunikasi para
akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki
satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam
berkomunikasi.
SUMBER:
0 komentar:
Posting Komentar