Konservasi
Bangunan Kedai Seni Djakarte
Kedai Seni Djakarte dibangun dari kombinasi teknologi
lama dan baru dengan dinding pengisi eksternal dan internal dinding pasangan
dengan lantai beton bertulang di tanah dan tingkat lantai pertama dan tangga
beton tetapi dilapisi marmer. Ada balok beton dan dermaga untuk membantu
menjangkau ruang lantai yang luas tetapi struktur atap berbingkai kayu
tradisional dan genteng terakota. Eksterior dibuat dan dicat dan memiliki atap
yang sangat lebar untuk naungan dan perlindungan cuaca. Tidak ada AC di gedung
sehingga ventilasi alami melalui pintu dan jendela yang terbuka diperlukan. Bangunan
Kedai Seni Djakarte 2 lantai adalah konstruksi batu bata yang dibuat dengan
atap ubin terakota curam dengan atap lebar. Area lantai dasar dari café Djakarte
saat ini adalah sekitar 160 m2 dan luas lantai yang sama di lantai
atas. Tidak ada ruang luar yang dapat diakses sebagai bagian dari kafe ini. Sebagian
dari jalan digunakan sebagai area makan ruang luar bagi pengunjung.
Ada dua ruang utama di lantai dasar masing-masing
sekitar 60 m2. Ruang-ruang itu antara lain area makan dan dapur
kafe, serta terdapat pula toilet dan ruang penyimpanan. Di lantai pertama
adalah dua kamar makan berukuran sama yang menghadap ke jalan. Ini ruang juga
digunakan sebagai galeri seni kecil. Bangunan ini tidak menggunakan AC, namun terdapat
sebuah kipas ekstraksi exhaust yang besar. Tangga berlapis marmer mengarah dari
lantai dasar ke lantai pertama. Pegangan tubular dari perunggu hilang dan
langkan besi tempa yang terbuka adalah bahaya. Ada dua toilet di bangunan ini,
yaitu lantai dasar di bawah tangga dan lantai 1. Serta terdapat pula mushola di
area lantai satu. Bangunan ini tidak memiliki teras dan memiliki jendela agar
cahaya dapat masuk ke dalam ruangan.
Pemugaran bangunan Kedai Seni Djakarte baru-baru ini
telah mempertahankan keaslian bentuk asli bangunan dan ini memberikan
kontribusi untuk interpretasi yang lebih baik dari daerah tersebut. Pandangan
ke dan dari fasad utama kompleks di jalan Kali Besar Timur sangat penting,
karena ini adalah jalan utama di Kota Tua dan pandangan yang lebih jauh dari
seberang kanal pusat memungkinkan ensemble fasad jalan untuk dilihat bersama di
konteks dengan situs komersial utama lainnya dan dengan sisa turun dan struktur
lainnya. Fasad merupakan bagian dari vista yang sangat penting yang menunjukkan
lapisan perubahan jenis dan gaya bangunan dari waktu ke waktu dalam sejarah
Kota Tua.
Pada bagian
interior bangunan Kedai Seni Djakarte ini terkesan klasik seperti tempo dulu,
terlihat dari penggunaan furniture, material-material yang digunakan serta
penataan ruangannya. Sehingga, keaslian bangunan ini masih tetap terjaga dan
dapat dirasakan jelas oleh pengunjung.
Saat ini sudah dilakukan revitalisasi bangunan Kedai
Seni Djakarte sebagai kafetaria oleh UNESCO. Penanganan pelestarian bangunan
Kedai Seni Djakarte dalam upaya konservasi adalah dengan cara Adaptive reuse
dimana penggunaan kembali bangunan tua/bersejarah dengan mengubah fungsi awal
bangunan dengan menyesuaikan pada keadaan sekarang. Dengan melalui beberapa
tahap yaitu; understanding, implementation, dan evaluation. Tahap Understanding
dan Implementation dengan cara memahami terlebih dahulu sejarah bangunan, baik
estetik bangunan dalam segi elemen bentuk dan material. Sehingga tidak merusak
atau mengubah eksistingnya karena dalam melestarikan atau merenovasi bangunan
peninggalan tidak boleh mengubah bentuk aslinya karena bangunan tersebut memiliki
nilai historis tersendiri. Selain itu juga harus memperhatikan konteks sekitar
bangunan.
Bangunan Kedai Seni Djakarte merupakan salah satu
peninggalan sejarah yang berada dikawasan Cagar Budaya, sehingga memiliki nilai
historis yang cukup tinggi. Bangunan ini termasuk golongan B dengan gaya
arsitektur kontemporer. Dalam konservasi arsitektur, untuk jenis bangunan cagar
budaya dapat diterapkan Adaptive reuse dimana penggunaan kembali bangunan
tua/bersejarah dengan mengubah fungsi awal bangunan dengan menyesuaikan pada
keadaan sekarang (untuk fungsinya). Pembaruan bangunan harus dipahami terlebih
dahulu sejarah bangunannya sehingga tidak merubah bentuk bangunan. Pembaruan
pada bangunan Kedai Seni Djakarte akan cocok apabila menerapkan seni yang
berkaitan dengan Jakarta dan sejarahnya, karena sesuai dengan nama café tersebut
sehingga dapat menarik perhatian pengunjung dan sekaligus memberi pengetahuan.
Sumber: